Putin Sebut Internet sebagai Proyek Intelijen AS, CIA
Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut internet sebagai "proyek CIA" dan memperingatkan warganya untuk tidak melakukan pencarian menggunakan mesin pencari Google.
Berbicara kepada sekelompok jurnalis muda dalam acara televisi, Kamis, 24 April 2014, Putin mengatakan bahwa internet dikembangkan oleh Amerika Serikat sebagai "proyek khusus" badan intelijennya, Central Intelligence Agency (CIA) .
Ketika ditanya tentang Google, pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa lalu lintas web perusahaan tersebut "melalui server yang berada di Amerika" dan menambahkan "semuanya dimonitor di sana."
"Kita harus berjuang untuk mempertahankan kepentingan kita sendiri. Proses ini terjadi. Dan tentu saja kami akan mendukung dari sisi pemerintah," kata Putin.
Kremlin cemas dan melakukan kontrol lebih besar atas internet karena digunakan oposisi untuk mempromosikan ide-ide mereka dan menggelar protes.
Parlemen Rusia mengesahkan undang-undang awal pekan ini yang mensyaratkan situs media sosial untuk memiliki server mereka di Rusia dan menyimpan semua informasi tentang penggunanya selama enam bulan.
Hukum baru lainnya juga memungkinkan pemerintah untuk memblokir situs yang masuk 'daftar hitam' tanpa perintah pengadilan. Pengusaha yang dekat dengan Presiden Rusia saat ini yang kini menguasai jaringan media sosial terkemuka di negara ini, VKontakte.
ALJAZEERA | ABDUL MANAN
Berbicara kepada sekelompok jurnalis muda dalam acara televisi, Kamis, 24 April 2014, Putin mengatakan bahwa internet dikembangkan oleh Amerika Serikat sebagai "proyek khusus" badan intelijennya, Central Intelligence Agency (CIA) .
Ketika ditanya tentang Google, pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa lalu lintas web perusahaan tersebut "melalui server yang berada di Amerika" dan menambahkan "semuanya dimonitor di sana."
"Kita harus berjuang untuk mempertahankan kepentingan kita sendiri. Proses ini terjadi. Dan tentu saja kami akan mendukung dari sisi pemerintah," kata Putin.
Kremlin cemas dan melakukan kontrol lebih besar atas internet karena digunakan oposisi untuk mempromosikan ide-ide mereka dan menggelar protes.
Parlemen Rusia mengesahkan undang-undang awal pekan ini yang mensyaratkan situs media sosial untuk memiliki server mereka di Rusia dan menyimpan semua informasi tentang penggunanya selama enam bulan.
Hukum baru lainnya juga memungkinkan pemerintah untuk memblokir situs yang masuk 'daftar hitam' tanpa perintah pengadilan. Pengusaha yang dekat dengan Presiden Rusia saat ini yang kini menguasai jaringan media sosial terkemuka di negara ini, VKontakte.
ALJAZEERA | ABDUL MANAN
Comments