AS: Iran Perintahkan Serang Kepentingan AS di Irak
Washington - Amerika Serikat berhasil menyadap pesan berisi perintah dari seorang pejabat Iran yang menginstruksikan militan di Irak untuk menyerang kepentingan AS di Baghdad. Kantor berita Reuters, mengutip laporan Wall Street Journal, menyebut serangan ini terkait dengan rencana pemerintahan AS untuk meluncurkan serangan militer ke Suriah.
Presiden AS Barack Obama kini menunggu persetujuan Kongres AS untuk mendukung rencana serangan militer terbatas ke Suriah setelah Komite Hubungan Luar Negeri Senat memberikan persetujuan Rabu, 4 September 2013. Serangan AS itu sebagai "hukuman" terhadap Presiden Bashar Al-Assad yang menggunakan senjata kimia terhadap warganya, Agustus lalu, yang menyebabkan sekitar 1.400 orang tewas.
Menurut pejabat AS, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad kemungkinan menjadi salah satu target serangan. Namun, pejabat itu tak menjelaskan soal kisaran target yang berhasil diidentifikasi dari pesan hasil penyadapan itu.
Pesan dari Iran yang berhasil dicegat AS dalam beberapa hari terakhir ini datang dari kepala pengawal revolusi Qods Force. Pesan itu dikirimkan kepada kelompok milisi Syiah di Irak. Dalam pesan itu dikatakan mereka harus siap merespon dengan kekuatan setelah AS mulai menyerang Suriah.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS, Kamis, 6 September 2013, mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk menghindari perjalanan ke Irak, kecuali untuk urusan yang sangat penting. Departemen Luar Negeri mengatakan, banyak kelompok pemberontak, termasuk yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di Irak tetap aktif dan "aksi terorisme dan kekerasan sektarian bertahan di banyak daerah di negara itu pada tingkat yang tidak terlihat sejak 2008."
Departemen Luar Negeri menolak berkomentar soal adanya tentang ancaman terhadap kepentingan AS di sana. Dinas Rahasia AS, CIA (Central Intelligence Agency), menolak mengomentari adanya laporan ini.
REUTERS | ABDUL MANAN
TEMPO.CO | JUM'AT, 06 SEPTEMBER 2013 | 15:26 WIB
Presiden AS Barack Obama kini menunggu persetujuan Kongres AS untuk mendukung rencana serangan militer terbatas ke Suriah setelah Komite Hubungan Luar Negeri Senat memberikan persetujuan Rabu, 4 September 2013. Serangan AS itu sebagai "hukuman" terhadap Presiden Bashar Al-Assad yang menggunakan senjata kimia terhadap warganya, Agustus lalu, yang menyebabkan sekitar 1.400 orang tewas.
Menurut pejabat AS, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad kemungkinan menjadi salah satu target serangan. Namun, pejabat itu tak menjelaskan soal kisaran target yang berhasil diidentifikasi dari pesan hasil penyadapan itu.
Pesan dari Iran yang berhasil dicegat AS dalam beberapa hari terakhir ini datang dari kepala pengawal revolusi Qods Force. Pesan itu dikirimkan kepada kelompok milisi Syiah di Irak. Dalam pesan itu dikatakan mereka harus siap merespon dengan kekuatan setelah AS mulai menyerang Suriah.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS, Kamis, 6 September 2013, mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk menghindari perjalanan ke Irak, kecuali untuk urusan yang sangat penting. Departemen Luar Negeri mengatakan, banyak kelompok pemberontak, termasuk yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di Irak tetap aktif dan "aksi terorisme dan kekerasan sektarian bertahan di banyak daerah di negara itu pada tingkat yang tidak terlihat sejak 2008."
Departemen Luar Negeri menolak berkomentar soal adanya tentang ancaman terhadap kepentingan AS di sana. Dinas Rahasia AS, CIA (Central Intelligence Agency), menolak mengomentari adanya laporan ini.
REUTERS | ABDUL MANAN
TEMPO.CO | JUM'AT, 06 SEPTEMBER 2013 | 15:26 WIB
Comments