KGB 'Rekrut' Dua Politikus Australia sebagai Agen
Canberra - Seorang perwira badan intelijen KGB mengendalikan dua anggota parlemen Federal Australia sebagai agen Uni Soviet pada tahun 1970-an. Demikian dikatakan sumber laporan rahasia operasi kontra-spionase Australian Security Intelligence Organisation (ASIO) selama Perang Dingin.
Media Australia, The Age, dalam edisi 14 Oktober 2013 itu juga menyebutkan adanya upaya badan intelijen Australia tersebut yang mencoba membujuk seorang perwira intelijen militer Soviet yang sakit dengan iming-iming pengobatan terbaik di Amerika Serikat untuk kanker perutnya.
KBG (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) adalah badan intelijen Uni Soviet saat itu. Ketika Uni Soviet runtuh dan berganti menjadi Federasi Rusia, KGB digantikan oleh SVR (Sluzhba Vneshney Razvedki) untuk intelijen di luar negeri. Intelijen di dalam negeri dilakukan oleh FSB (Federal'naya Sluzhba Bezopasnosti Rossiyskoy Federatsii).
Dalam dokumen yang diperoleh Fairfax Media, mantan perwira senior ASIO memiliki daftar perwira intelijen Soviet di Australia dan mengungkapkan banyak perincian upaya kontra-spionase ASIO pada masa lalu. Banyak dari informasi tersebut kini masih tetap dirahasiakan.
Laporan oleh mantan spesialis kontra spionase Australia itu menegaskan bahwa intelijen Soviet sangat aktif di Australia selama Perang Dingin. Selain itu, upaya kontra-spionase yang dilakukan ASIO terbatas keberhasilannya.
Dokumen itu mengungkapkan adanya tawaran ASIO pada 1970-an membujuk seorang perwira intelijen militer senior Soviet, Yuriy Ivanovich Stepanenko, untuk membelot. ASIO memberi iming-iming akan menyediakannya fasilitas kesehatan terbaik di dunia, yaitu di Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore, Amerika Serikat, jika ia setuju untuk menyeberang ke pihaknya.
Menurut mantan petugas ASIO, Stepanenko mengaku "tergoda oleh tawaran itu, tapi tidak hidup lebih lama lagi."
Dokumen juga memerinci bagaimana operasi penyadapan ASIO berhasil mengungkapkan pada akhir tahun 1960 dan awal 1970-an bahwa perwira KGB, Vladimir Aleksandrovich Aleksyev, "mengoperasikan dua politikus Australia sebagai agen."
Perwira KGB lainnya yang digambarkan dokumen ASIO itu "bermata tajam dan preman yang berpakaian rapi" juga secara agresif terlibat dalam operasi intelijen di Australia. Agen lainnya yang disebut dalam laporan itu adalah Geronty Lazovik, yang digambarkan jauh lebih sopan. Lazovik juga mengembangkan berbagai kontak di Parlemen Federal Australia dengan menargetkan politikus Buruh, staf, dan pelobi.
Namun, Direktur Jenderal ASIO Peter Barbour menunda memberikan rekomendasi pengusiran Tulayev dan Lazovik sebelum pemilihan federal tahun 1972 karena takut memicu kontroversi politik.
Dokumen yang dicabut sifat kerahasiaannya itu menunjukkan, setelah pemilu, perdana menteri baru dari Partai Buruh, Gough Whitlam, malah menyatakan prihatin atas penyelidikan ASIO yang membuat malu dalam urusan diplomatik. Buntutnya, tak ada perwira KGB yang diusir dan pemerintah menghentikan penyadapan telepon ASIO di Kedutaan Soviet.
Lazovik kemudian dilaporkan mendapat medali untuk kiprahnya di Australia. Kata mantan pejabat di ASIO, penghargaan ini diberikan karena merekrut agen tingkat tinggi di ASIO, Kementerian Pertahanan Departemen Luar Negeri.
Dokumen ini juga menyoroti kasus Combe-Ivanov 1983. Dalam kasus itu, pemerintah Buruh Hawke menyingkirkan mantan sekretaris nasional Partai Buruh dan pelobi politik David Combe karena keterlibatan mereka dengan petugas KGB Valery Ivanov, yang kemudian diusir dari Australia.
Mantan perwira ASIO mengatakan, Ivanov merekrut petugas sandi di Kedutaan Indonesia di Australia. ASIO lantas mendekati Indonesia untuk menyetujui "operasi gabungan menjalankan petugas sandi itu untuk melawan Ivanov." Namun, operasi agen ganda itu dibatalkan karena Ivanov akhirnya diusir.
ASIO menyadap acara perpisahan Ivanov sebelum ia meninggalkan Australia. "Dia dikecam oleh (sesama perwira KGB) Koshlyakov karena melangkah terlalu jauh, terlalu cepat, dan (Koshlyakov) sangat tidak senang dengan itu," kata mantan perwira ASIO. Lev Sergeyevich Koshlyakov adalah kepala kantor KGB di Australia tahun 1977 sampai 1984.
THE AGE | ABDUL MANAN
Media Australia, The Age, dalam edisi 14 Oktober 2013 itu juga menyebutkan adanya upaya badan intelijen Australia tersebut yang mencoba membujuk seorang perwira intelijen militer Soviet yang sakit dengan iming-iming pengobatan terbaik di Amerika Serikat untuk kanker perutnya.
KBG (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) adalah badan intelijen Uni Soviet saat itu. Ketika Uni Soviet runtuh dan berganti menjadi Federasi Rusia, KGB digantikan oleh SVR (Sluzhba Vneshney Razvedki) untuk intelijen di luar negeri. Intelijen di dalam negeri dilakukan oleh FSB (Federal'naya Sluzhba Bezopasnosti Rossiyskoy Federatsii).
Dalam dokumen yang diperoleh Fairfax Media, mantan perwira senior ASIO memiliki daftar perwira intelijen Soviet di Australia dan mengungkapkan banyak perincian upaya kontra-spionase ASIO pada masa lalu. Banyak dari informasi tersebut kini masih tetap dirahasiakan.
Laporan oleh mantan spesialis kontra spionase Australia itu menegaskan bahwa intelijen Soviet sangat aktif di Australia selama Perang Dingin. Selain itu, upaya kontra-spionase yang dilakukan ASIO terbatas keberhasilannya.
Dokumen itu mengungkapkan adanya tawaran ASIO pada 1970-an membujuk seorang perwira intelijen militer senior Soviet, Yuriy Ivanovich Stepanenko, untuk membelot. ASIO memberi iming-iming akan menyediakannya fasilitas kesehatan terbaik di dunia, yaitu di Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore, Amerika Serikat, jika ia setuju untuk menyeberang ke pihaknya.
Menurut mantan petugas ASIO, Stepanenko mengaku "tergoda oleh tawaran itu, tapi tidak hidup lebih lama lagi."
Dokumen juga memerinci bagaimana operasi penyadapan ASIO berhasil mengungkapkan pada akhir tahun 1960 dan awal 1970-an bahwa perwira KGB, Vladimir Aleksandrovich Aleksyev, "mengoperasikan dua politikus Australia sebagai agen."
Perwira KGB lainnya yang digambarkan dokumen ASIO itu "bermata tajam dan preman yang berpakaian rapi" juga secara agresif terlibat dalam operasi intelijen di Australia. Agen lainnya yang disebut dalam laporan itu adalah Geronty Lazovik, yang digambarkan jauh lebih sopan. Lazovik juga mengembangkan berbagai kontak di Parlemen Federal Australia dengan menargetkan politikus Buruh, staf, dan pelobi.
Namun, Direktur Jenderal ASIO Peter Barbour menunda memberikan rekomendasi pengusiran Tulayev dan Lazovik sebelum pemilihan federal tahun 1972 karena takut memicu kontroversi politik.
Dokumen yang dicabut sifat kerahasiaannya itu menunjukkan, setelah pemilu, perdana menteri baru dari Partai Buruh, Gough Whitlam, malah menyatakan prihatin atas penyelidikan ASIO yang membuat malu dalam urusan diplomatik. Buntutnya, tak ada perwira KGB yang diusir dan pemerintah menghentikan penyadapan telepon ASIO di Kedutaan Soviet.
Lazovik kemudian dilaporkan mendapat medali untuk kiprahnya di Australia. Kata mantan pejabat di ASIO, penghargaan ini diberikan karena merekrut agen tingkat tinggi di ASIO, Kementerian Pertahanan Departemen Luar Negeri.
Dokumen ini juga menyoroti kasus Combe-Ivanov 1983. Dalam kasus itu, pemerintah Buruh Hawke menyingkirkan mantan sekretaris nasional Partai Buruh dan pelobi politik David Combe karena keterlibatan mereka dengan petugas KGB Valery Ivanov, yang kemudian diusir dari Australia.
Mantan perwira ASIO mengatakan, Ivanov merekrut petugas sandi di Kedutaan Indonesia di Australia. ASIO lantas mendekati Indonesia untuk menyetujui "operasi gabungan menjalankan petugas sandi itu untuk melawan Ivanov." Namun, operasi agen ganda itu dibatalkan karena Ivanov akhirnya diusir.
ASIO menyadap acara perpisahan Ivanov sebelum ia meninggalkan Australia. "Dia dikecam oleh (sesama perwira KGB) Koshlyakov karena melangkah terlalu jauh, terlalu cepat, dan (Koshlyakov) sangat tidak senang dengan itu," kata mantan perwira ASIO. Lev Sergeyevich Koshlyakov adalah kepala kantor KGB di Australia tahun 1977 sampai 1984.
THE AGE | ABDUL MANAN
Comments