Greenpeace: Kontribusi AS Kurang dari Kebutuhan Indonesia
SELASA, 09 NOVEMBER 2010 | 17:18 WIB
Foto: green.autoblog.com |
TEMPO Interaktif, Jakarta - Organisasi advokasi lingkungan hidup dunia, Greenpeace, menyambut rencana pengumuman kerjasama Indonesia dan Amerika Serikat untuk mengurangi emisi dari perusakan hutan dan lahan gambut. Rencananya, kerjasama dua negara soal ini akan resmi diumumkan malam (9/11) ini usai keduanya bertemu di Istana Negara, Jakarta.
“Kami menyambut pengumuman dari Presiden Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meningkatkan kerja sama demi mengurangi perusakan hutan dan emisi iklim,” kata Rolf Skar, Jurukampanye Senior Greenpeace Amerika Serikat, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa sore.
Hanya saja, kata Skar, kontribusi Amerika itu jauh lebih kecil dibanding kontribusi yang diberikan oleh Norwegia sebanyak US$ 1 miliar. "Masih kurang dari yang dibutuhkan oleh Indonesia,” kata Skar.
Dia menambahkan, dengan perundingan iklim di Cancun tinggal sepekan lagi, ini saat yang mendesak bagi Amerika Serikat untuk meningkatkan upaya penurunan emisi di dalam negeri, dan memperkuat dukungan bagi perlindungan hutan alam dan lahan gambut Indonesia.
Team Leader Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara Bustar Maitar, dalam siaran pers yang sama mengatakan, di Cancun, Indonesia diharapkan mengumumkan lebih detail mengenai kesepakatan US$ 1 miliar dengan Norwegia, termasuk moratorium dua tahun untuk melindungi semua hutan alam dan lahan gambut. "Ini akan membawa keuntungan bagi perekonomian, masyarakat dan lingkungan Indonesia,” kata Bustar.
Abdul Manan
Comments