Presiden Buka Rapat Kerja KB Nasional
Senin, 21 Maret 2005 | 20:15 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi membuka acara Rapat Kerja Nasional Keluarga Berencana di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/3). Rapat kerja yang akan berlangsung 24 Maret 2005 ini mengambil tema "Dengan semangat kebersamaan, kita tingkatkan ketahanan penduduk dan keluarga sebagai landasan membangun citra dan martabat bangsa."
Selain 300 peserta rapat kerja, yang juga ikut datang dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Alwi Sihab, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Sapari, Menteri Dalam Negeri Ma'ruf dan Menteri pekerjaan Umum Joko Kirmanto.
Kepada peserta rapat, Presiden menekankan pentingnya keluarga berencana dalam ikut mendorong terciptanya pembangunan sumber daya manusia. Presiden juga menerangkan beberapa masalah yang dihadapai bangsa ini, di antaranya soal tenaga kerja yang mencapai 10 persen. "Kita berharap dengan pertumbuhan 6,5 persen akan menciptakan lapangan kerja baru," kata Presiden.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Sumarjati Arjoso, dalam sambutannya mengatakan, ada beberapa daerah yang hingga kini belum memberi perhatian memadai terhadap program KB. Dari data yang dimilikinya, masih ada sekitar 5,6 persen pemerintah daerah yang belum memutuskan kelangsungan program KB. Lainnya, 72 persen sudah mempunyai perda kelembagaan KB, 3,4 persen telah punya rancangan peraturan daerah dan 19 persen telah membentuk kelembagaan sementara untuk menangani soal ini.
Abdul Manan - Tempo
TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi membuka acara Rapat Kerja Nasional Keluarga Berencana di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/3). Rapat kerja yang akan berlangsung 24 Maret 2005 ini mengambil tema "Dengan semangat kebersamaan, kita tingkatkan ketahanan penduduk dan keluarga sebagai landasan membangun citra dan martabat bangsa."
Selain 300 peserta rapat kerja, yang juga ikut datang dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Alwi Sihab, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Sapari, Menteri Dalam Negeri Ma'ruf dan Menteri pekerjaan Umum Joko Kirmanto.
Kepada peserta rapat, Presiden menekankan pentingnya keluarga berencana dalam ikut mendorong terciptanya pembangunan sumber daya manusia. Presiden juga menerangkan beberapa masalah yang dihadapai bangsa ini, di antaranya soal tenaga kerja yang mencapai 10 persen. "Kita berharap dengan pertumbuhan 6,5 persen akan menciptakan lapangan kerja baru," kata Presiden.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Sumarjati Arjoso, dalam sambutannya mengatakan, ada beberapa daerah yang hingga kini belum memberi perhatian memadai terhadap program KB. Dari data yang dimilikinya, masih ada sekitar 5,6 persen pemerintah daerah yang belum memutuskan kelangsungan program KB. Lainnya, 72 persen sudah mempunyai perda kelembagaan KB, 3,4 persen telah punya rancangan peraturan daerah dan 19 persen telah membentuk kelembagaan sementara untuk menangani soal ini.
Abdul Manan - Tempo
Comments