Presiden Belum Perintahkan Penarikan Kekuatan
Rabu, 09/3/2005, 2:00:58 PM WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum memberikan perintah untuk mengurangi kekuatan yang disiagakan di kawasan Ambalat. Hal ini disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Sutarto kepada wartawan usai rapat membahas soal Ambalat di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/3).
Menurut Sutarto, pasukan yang menjaga perbatasan tetap tak berubah. Namun, pihaknya tak ingin dianggap ketakutan hanya karena megirimkan pasukan dalam jumlah besar sementara Malaysia mengirimkan dalam jumlah kecil. "Yang hadir di tempat itu akan kami samakan dengan yang dipunyai Malaysia," kata dia.
Sutarto tak bersedia menyebutkan kekuatan personel TNI yang ada di sekitar daerah yang sedang dipersengketakan tersebut. "Kami menyiapkan kalau suatu saat diperlukan untuk melindungi kedaulatan," tambahnya.
Pemerintah juga akan meneruskan pembangunan mercusuar. "Itu kewajiban internasional agar tempat itu tak menyebabkan terjadinya kecelakaan dalam pelayaran," kata Sutarto. Kawasan tersebut tak hanya akan dijaga marinir, kata Sutarto, tapi juga dijaga oleh semuua kekuatan.
Sutarto menambahkan, selama pertemuan membahas agenda yang akan dibawa dalam rapat dengan Menteri Luar Negeri Indonesia dan Malaysia, Rabu ini. Perteman itu diikuti Presiden, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Widodo AS., Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda, Panglima TNI, serta Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya Slamet Subiyanto.
Sutarto tidak bersedia menjelaskan apa yang akan dibahas dalam pertemuan nanti. Menteri Luar Negeri, saat dihubungi secara terpisah mengatakan, Indonesia akan tetap pada sikap semula.
"Saya kira kita akan memperteguh posisi posisi kita dengan tidak akan surut dari itu," katanya. Ditambahkannya, pertemuan ini adalah yang pertama. "Bagaimana tepatnya, nanti malam," kata dia, saat ditanya apa saja yang akan dibawa dalam perundingan.
Abdul Manan - Tempo
TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum memberikan perintah untuk mengurangi kekuatan yang disiagakan di kawasan Ambalat. Hal ini disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Sutarto kepada wartawan usai rapat membahas soal Ambalat di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/3).
Menurut Sutarto, pasukan yang menjaga perbatasan tetap tak berubah. Namun, pihaknya tak ingin dianggap ketakutan hanya karena megirimkan pasukan dalam jumlah besar sementara Malaysia mengirimkan dalam jumlah kecil. "Yang hadir di tempat itu akan kami samakan dengan yang dipunyai Malaysia," kata dia.
Sutarto tak bersedia menyebutkan kekuatan personel TNI yang ada di sekitar daerah yang sedang dipersengketakan tersebut. "Kami menyiapkan kalau suatu saat diperlukan untuk melindungi kedaulatan," tambahnya.
Pemerintah juga akan meneruskan pembangunan mercusuar. "Itu kewajiban internasional agar tempat itu tak menyebabkan terjadinya kecelakaan dalam pelayaran," kata Sutarto. Kawasan tersebut tak hanya akan dijaga marinir, kata Sutarto, tapi juga dijaga oleh semuua kekuatan.
Sutarto menambahkan, selama pertemuan membahas agenda yang akan dibawa dalam rapat dengan Menteri Luar Negeri Indonesia dan Malaysia, Rabu ini. Perteman itu diikuti Presiden, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Widodo AS., Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda, Panglima TNI, serta Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya Slamet Subiyanto.
Sutarto tidak bersedia menjelaskan apa yang akan dibahas dalam pertemuan nanti. Menteri Luar Negeri, saat dihubungi secara terpisah mengatakan, Indonesia akan tetap pada sikap semula.
"Saya kira kita akan memperteguh posisi posisi kita dengan tidak akan surut dari itu," katanya. Ditambahkannya, pertemuan ini adalah yang pertama. "Bagaimana tepatnya, nanti malam," kata dia, saat ditanya apa saja yang akan dibawa dalam perundingan.
Abdul Manan - Tempo
Comments