Minggu Depan Presiden Jawab Surat DPR
Kamis, 03 Maret 2005 | 19:58 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Presiden segera menjawab surat DPR yang memintanya agar menegur Jaksa Agung Abul Rahman Saleh. "Minggu depan (surat jawabannya) selesai," kata Yusril saat ditemui wartawan di Istana Presiden, Kamis (3/3).
Yusril menambahkan, draft yang akan dibuatnya itu terlebih dahulu akan diserahkan kepada Presiden. Saat ini, drat surat tersebut sudah hampir selesai. Tergantung Presiden kapan surat jawaban tersebut akan ditandatangani.
Menurut Yusril, semangat Presiden dalam menjawab surat itu adalah bagaimana kerja sama harmonis antara pemerintah dan DPR itu terus dibina. Mengenai permintaan DPR agar Jaksa Agung ditegur, kata Yusril, "Saya sedang mendalami masalah itu."
Yusril menambahkan, siapapun memang bisa saja meminta seperti itu. "Tapi Presiden juga berwenang untuk memutuskan apakah dia akan menegur atau tidak. Tergantung dari konteks permasalahannya," kata Yusril.
Dalam surat dari DPR itu ada kalimat yang meminta Presiden untuk menegur Jaksa Agung. "Tapi Presiden sudah bicara juga dengan Jaksa Agung. Jaksa Agung juga selalu memberi keterangan dalam sidang kabinet mengenai apa yang terjadi," tambah Yusril.
Presiden, kata Yusril, juga mendengar dan dan mengerti permasalahan tersebut. Presiden juga memberikan petunjuk dan arahan. Mudah-mudahan DPR bisa memaklumi hal itu. Tapi kami sedang menyiapkan satu jawaban yang kita anggap paling pas," tambahnya.
Abdul Manan-Tempo
TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Presiden segera menjawab surat DPR yang memintanya agar menegur Jaksa Agung Abul Rahman Saleh. "Minggu depan (surat jawabannya) selesai," kata Yusril saat ditemui wartawan di Istana Presiden, Kamis (3/3).
Yusril menambahkan, draft yang akan dibuatnya itu terlebih dahulu akan diserahkan kepada Presiden. Saat ini, drat surat tersebut sudah hampir selesai. Tergantung Presiden kapan surat jawaban tersebut akan ditandatangani.
Menurut Yusril, semangat Presiden dalam menjawab surat itu adalah bagaimana kerja sama harmonis antara pemerintah dan DPR itu terus dibina. Mengenai permintaan DPR agar Jaksa Agung ditegur, kata Yusril, "Saya sedang mendalami masalah itu."
Yusril menambahkan, siapapun memang bisa saja meminta seperti itu. "Tapi Presiden juga berwenang untuk memutuskan apakah dia akan menegur atau tidak. Tergantung dari konteks permasalahannya," kata Yusril.
Dalam surat dari DPR itu ada kalimat yang meminta Presiden untuk menegur Jaksa Agung. "Tapi Presiden sudah bicara juga dengan Jaksa Agung. Jaksa Agung juga selalu memberi keterangan dalam sidang kabinet mengenai apa yang terjadi," tambah Yusril.
Presiden, kata Yusril, juga mendengar dan dan mengerti permasalahan tersebut. Presiden juga memberikan petunjuk dan arahan. Mudah-mudahan DPR bisa memaklumi hal itu. Tapi kami sedang menyiapkan satu jawaban yang kita anggap paling pas," tambahnya.
Abdul Manan-Tempo
Comments