Posts

Showing posts from December, 1998

Kok, Kita Masih Mudah Tersinggung

Kodam Brawijaya menggugat pengacar Trimoelja D. Soerjadi karena merasa dicemarkan nama baiknya. Kenapa tak diadakan dialog saja? JANGAN sembarang Omong, bila tak ingin digugat. Syahdan, pengacara senior Trimoelja D. Soerjadi pun harus memenuhi panggilan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Timur. Penerima Yap Thiam Hien Award ini digugat Kodam Brawijaya, dianggap mencemarkan nama baik korps TNI Angkatan Darat. Pada panggilan kedua, Kamis, 17 Desember, Trimoelja datang bersama 20 pengacara yang tergabung dalam Tim Pembela Hak Sipil dan Politik (TPHSP). Mapolda Jawa Timur pun dijaga ketat, ada kabar, sejumlah warga PDI-Mega bakal memprotes gugatan terhadap pengacara itu. Tapi, akhirnya semua berjalan tanpa insiden. Pada panggilan pertama, Jumat, 27 November 1998, Trimoelja datang ke Mapolda dengan rombongan lebih besar. Ia didampingi setidaknya oleh 30 pengacara TPHSP, dipimpin Harjono Tjitrosoebono. Jumlah ini separo dari total anggota TPHSP yang unsurnya berasal dari Ikatan Advokat ...

Wartel Tercekik Telkom

Bisnis Wartel terancam gulung tikar di kota besar. Apalagi, pembagian keuntungan dengan Telkom tidak realistis. SEBUAH contoh tak konsistennya kebijakan pemerintah muncul di bisnis warung telekomunikasi (wartel). Belum lama ini terbit Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 78 Tahun 1998 yang memberlakukan ketentuan bagi hasil keuntungan antara wartel dan Telkom. Untuk pemasukan pulsa di bawah Rp 1 juta, pembagiannya 40 persen pengusaha wartel dan 60 persen untuk Telkom. Pemasukan antara Rp 1 juta sampai 3 juta, pembagiannya 30 persen pihak wartel dan 70 persen Telkom. Pemasukan di atas Rp 3 juta, pemilik 13 wartel hanya kebagian 20 persen sedangkan Telkom menikmati 80 persen. Ketentuan pembagian keuntungan menunjukkan ketidak konsistenan Telkom. Sebab, makin besar perolehan keuntungan, semakin kecil persentase pendapatan pihak wartel. Saat ini terdapat sekitar 15 ribu wartel di seluruh Indonesia dan khusus di Jabotabek terdapat sebanyak 1.120 wartel. Namun, nasibnya tidak menentu...

Menghitung Puasa Menebak Lebaran

Awal puasa tahun ini akan disepakati jatuh pada hari Ahad. Tapi, bagaimana dengan Lebaran I Syawal. Adakah perbedaan lagi? TAMPAKNYA, awal puasa tahun ini akan jatuh pada hari Ahad, 20 Desember 1998. Sebab, berdasarkan hasil perhitungan hisab yang dirangkum Badan Hisab dan Rukyat Departemen Agama RI, dalam sidangnya yang diikuti berbagai golongan yang memiliki otoritas dalam pembahasan soal hisab dan rukyat, menetapkan bahwa konjungsi (ijtima) akan jatuh pada hari Sabtu, 19 Desember 1998, pukul 05.42 pagi. Artinya, pada Jumat sore, 18 Desember, tak mungkin bulan muda bisa dilihat dengan mata (rakyat bil fi'li). Dengan demikian, tidak mungkin puasa dimulai pada hari Sabtu, 19 Desember. Sebab, menurut siaran pers Departemen Agama yang ditandatangani H. Muchtar Zakasyi, Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Agama, posisi hilal hari Jumat, 18 Desember antara -5,5 derajat sampai 7,5 derajat. Artinya, sangat mustahil bisa dirukyat. Namun, pada hari Sabtunya, posisi hilal sudah cukup tin...

Mengungkap Konspirasi Pembantaian Banyuwangi

Tim Investigasi NU mengancam akan mengungkap hasil temuannya tentang pembunuhan massal di Jawa Timur di Mahkamah Internasional. Siapa saja yang terlibat konspirasi pembantaian itu? KESABARAN selalu ada batasnya, tak terkecuali bagi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur. Batas waktu yang mereka tetapkan, akhir November lalu, tentang pengungkapan kasus pembantaian di Banyuwangi telah dilewati pemerintah. Maka, Choirul Anam, Ketua Tim Investigasi NU, pun mengancam: "Jika tidak ada tindak lanjut, Pengurus Besar NU akan meneruskan kasus ini ke Mahkamah Internasional atau Amnesti Internasional." Seperti Anda tahu, kedua lembaga internasional itu dikenal luas sangat memperhatikan soal-soal pelanggaran hak asasi manusia di negara mana saja. Tim Investigasi NU telah bekerja berbulan-bulan untuk mengungkap konspirasi pembantaian berkedok isu dukun santet itu. Data dan fakta yang berhasil dikumpulkan bisa membuat bulu kuduk Anda berdiri, misalnya soal jumlah korban tewas yan...