Membaranya Warung Remang-Remang
Di berbagai daerah, masyarakat marah karena aparat berwewenang tak menindak warung remang-remang yang terus beroperasi pada Bulan Puasa. ORANG menyebutnya warung remang-remang ciri khasnya memang penerangannya yang remang-remang. Lokasi yang selalu diidentikkan sebagai tempat mabuk-mabukan dan prostitusi. Warung seperti itu kerap jadi pemicu konflik dengan penduduk dan makin meruncing di kaia Bulan Suci Ramadan. Karena itu, di beberapa daerah yang aktivitas warung remang-remangnya tak menyumt pada saal Bulan Puasa, terjadi aksi kekerasan oleh penduduk. Tindakan main hakim sendiri mereka ambil karena aparat yang berwenang--yang rupanya banyak yang mendapat keuntungan dari bisnis tersebut--tak bertindak apa-apa. Kerusuhan yang terbesar karena warung remang-remang itu terjadi di Kecamatan Tamanan, yang letaknya di perbatasan Jember dan Situbondo, Jawa Timur, 3 Januari lalu. Pertikaian yang menyebabkan luka parahnya Kepala Kepolisian Seklor ( Kapolsek) Tamanan Sersan Mayor Heru Cahyono dan...